BAHAGIA ITU MUDAH
Riuhnya suasana kota malam itu (20/3) dapat dirasakan di salah satu kawasan yang bisa dikatakan tempat favorit hampir seluruh warga Jogja dan wisatawan yang berkunjung ke kota Gudeg ini. Nol Km ya itulah sebutan untuk tempat yang satu ini yang selalu ramai tak hanya dikala siang, namun tetap ramai hingga pagi menjelang.
Tak
pernah membosankan walau hanya untuk sekedar duduk atau berjalan
diseputar titik nol Km ini, lebih mempesona dibanding suatu pertunjukan
sei bagi saya. Disini, saya tidak perlu merogoh kocek begitu dalam untuk
mendapatkan kenyamanan yang saya inginkan. Cukup dengan mencari salah
satu sudut tempat yang bisa saya tempati untuk duduk, dan saya pun mulai
mendapatkan berbagai hiburan gratis. Mulai dari para musisi jalanan
yang silih berganti berdatangan menjajakan suara dan kemampuannya untuk
mendapatkan kepingan Rupiah dari para wisatawan dan warga yang berada di
kawasan ini, aksi para komunitas sepatu roda di depan benteng
Vredeburg, serta dandanan orang-orang yang menarik perhatian dengan
busana ataupun pernak pernik yang menarik mata.
Begitu
banyak orang yang datang untuk mencari hiburan atau sekedar bersantai
di tempat ini, tetapi sebagian juga tak kenal lelah untuk tetap bekerja,
memanfaatkan setiap detik yang ada untuk mengumpulkan Rupiah demi
kelangsungan hidupnya. Ada beberapa penjual minuman keliling yang
berjalan menghampiri para wisatawan dan warga yang sedang bersantai, ada
pula penjual penganan ringan lainnya. Dimana lagi mendapat pelayanan
super meriah dan murah seperti ini? Nol Km, ya kawasan yang begitu riuh
dengan kendaraan yang berlalu lalang dan berbagai orang yang datang
dengan tujuan yang beraneka ragam.
Di
lain sisi, suatu sudut yang mengundang tanda tanya adalah di depan
Istana Kepresidenan Gedung Agung. Di tempat itu tak kalah ramainya
dengan lokasi di depan benteng Vredeburg yang selalu dimanfaatkan untuk
pertunjukan seni atau aksi dari berbagai kelompok olahraga untuk
menghibur pengunjung. Di depan Gedung Agung ini, pernah ada toilet umum
yang kini sudah dipindahkan disamping benteng Vredeburg. Walau sudah
berpindah, namun jejak toilet umum in masih terlukis jelas, aroma kurang
sedap khas toilet umum masih tercium jelas jika kita melewati Gedung
Agung ini. Namun, aroma yang kurang sedap ini sepertinya tidak menjadi
gangguan bagi sebagian besar orang yang memilih untuk duduk dan
menghabiskan waktu menikmati suasana malam ini, sebab mereka begitu
nyaman dan tertawa ceria bercanda dengan sesama pengunjung lainnya. Bau
yang kurang sedap itu tidak menjadi penghalang untuk menikmati berbagai
kenyamanan lainnya yang ditawarkan Nol Km ini.
Kenyamanan
dan kebahagiaan itu ternyata relatif, tidak ada suatu standar pasti
untuk menentukannya. Mereka yang bisa tertawa bahagia disini dengan
hiburan yang sederhana, mungkin tidak akan dirasakan sama oleh mereka
yang tidak terbiasa dengan suasana seperti ini. semua kembali pada
pribadi masing-masing bagaimana kita menentukan standar kenyamanan dan
kebahagiaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar